DUMAI - Keinginan Dumai menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) masih ada kepastian. Saat mengunjungi Dumai Rabu (11/2), Menteri Perdagangan RI DR Mari Elka Pangestu masih belum bisa memastikan KEK tersebut bisa direalisasikan. Mendag hanya mengungkapkan Dumai merupakan kawasan yang sangat strategis.
Saat ditanya wartawan terkait Dumai menjadi KEK, Mari Elka Pangestu hanya menyebutkan Dumai merupakan daerah yang sangat strategis. "Oleh karena itu sudah layak untuk menjadi KEK. Apalagi persyaratan untuk KEK itu sudah mulai dipenuhi, mengenai infrastruktur, istrik, air dan telekomunikasi," ujarnya. Tapi menteri tidak menyebutkan kepastiannya.
"Saya semakin yakin, Dumai memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Apalagi pemerintah daerah sangat tanggap dan membantu pembangunan infrastruktur di daerah ini," sebutnya.
Mendag terpeleset berbicara, meminta gubri mentraining beberapa SDM untuk kelangsungan menuju KEK. Tetapi ketika gubri mengucap KEK bakal disetujui, Mari Elka Pangestu mengalihkan pembicaraan. "Ya, kalau profosal yang masuk sampai sepuluh, maka harus lebih selektif lagi," ujarnya memberi harapan.
Mendag RI Mari Elka Pengestu didampingi Gubernur Riau H Rusli Zainal, Wakil Walikota Dumai H Sunaryo, Kadis Perindag Riau, H Herliyan Saleh, serta muspida Dumai meninjau dermaga KID, selanjutnya dermaga Pelindo, Roll On Roll Off (Roro) Dumai-Malaka untuk melihat dari dekat kesiapan menuju KEK.
Dumai merupakan daerah sangat strategis, bahkan 40 persen ekspor CPO berasal dari Dumai. Tidak hanya itu, di Riau ini juga terdapat pabrik kertas dan migas. "Dari posisinya Dumai strategis berdekatan dengan Malaysia. Mengenai faktor pendukung KEK seperti, infrastruktur jalan, listrik, air solusinya ada. Bahkan pemerintah daerah mendukung penuh pembangunan dan percepatan realisasi KEK. Selain itu, Mendag dalam satu kawasan terdapat pengelola kawasan sehingga tercipta situasi kondusif," kata Mendag.
0 komentar:
Post a Comment