Proyek PAB Rp233 M, Sumber Air Dipaksakan

Saturday, February 7, 2009


Proyek pembangunan infrastruktur air minum Dumai secara perdana diresmikan Walikota Dumai, H Zulkifli AS, Jumat (6/2) di Jalan Kelakap Tujuh. Diresmikannya proyek air minum dengan sistem teknologi reverse osmosis (RO), Dumai menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang menyediakan air bersih langsung minum bagi masyarakatnya.


Pembangunan proyek yang menelan dana lebih dari 233 miliar dana APBD tahun jamak, menghilangkan keluhan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih selama puluhan tahun.

Pembangunan bersumber dari APBD Dumai 2008-2011 sebesar Rp 233 miliar akan selesaikan dikerjakan oleh tiga perusahaan BUMN yakni PT Waskita Karya, PT Nindiya Karya, dan PT Adhi Karya (Persero) akan selesai dikerjakan selama 730 hari.

PT Waskita Karya (Persero) akan melaksanakan pemasangan pipa distribusi, sekunder tersier dan sambungan rumah (SR) dengan anggaran Rp 69 miliar lebih.

Sementara PT Adhi Karya (Persero) yang memenangkan tender sebesar Rp 83 miliar lebih akan melaksanakan pembangunan instalasi air minum dan PT Nindiya Karya (Persero) melaksanakan pembangunan uprating IPA dari kapasitas 40 ltr/detik menjadi 80 ltr/dtk di Jalan Jendral Sudirman dan pembangunan baru IPA kapasitas 250 ltr/dtk di Bukit Timah dengan anggaran mencapai sekitar Rp 70 miliar lebih.

Keberadaan proyek ini dinilai sangat diperlukan warga. Hanya saja yang menjadi pertanyaan besar akankah air Sungai Mesjid itu mampu menyediakan kebutuhan air, terutama di saat musim kemarau. Dari survei yang dilakukan terdahulu, diketahui air sungai Mesjid tidak mampu untuk itu.

Atas dasar pertimbangan tersebut, direncanakan sumber airnya dari Sungai Batang Rokan yang mengalir di Kabupaten Rokanhilir. Sumber air mana yang juga dipergunakan Pertamina UP 2 untuk kebutuhan kilang dan perumahannya.

Belakangan tidak dicapai kesepakatan perihal hitung-hitungan dengan pihak pemerintahan Rokanhilir. Semenjak itu, sumber air yang akan digarap diaihkan ke Sungai Dumai. Prosesnya kembali dilaksanakan, didapatkan pemenang tender, disebutkan pula kalau sumber air tidak masalah, dan dimulailah pembangunannya. Dengan demikian, terkesan sumber air Sungai Mesjid tersebut dipaksakan untuk dipergunakan.


0 komentar:

Post a Comment